Blogger Widgets

Rabu, 26 Maret 2014

Ion



Ion merupakan atom atau gabungan beberapa atom yang mempunyai muatan listrik positif atau negatif.
Electron yang mengelilingi inti atom terus bergerak sambil berputar pada sumbunya. Akan tetapi, electron dapat meninggalkan atom karena suatu hal, seperti pemanasan, medan listrik, dan medan magnet. Electron yang keluar dari suatu atom dapat masuk ke atom lainnya. Akibatnya, atom yang kehilangan electron akan menjadi atom yang bermuatan listrik positif (ion positif/ kation) karena jumlah proton menjadi lebih besar daripada jumlah elektronnya, sedangkan atom yang kedatangan electron menjadi atom bermuatan listrik negative (ion negative/ anoda) karena jumlah elektronnya melebihi jumlah protonnya.
Peristiwa terurainya suatu zat menjadi ion-ion disebut ionisasi. Hasil ionisasi disebut ion. Electron yang dapat keluar atau masuk ke suatu atom adalah electron yang berada di kulit terluar. Ionisasi atom hanya terjadi pada atom-atom yang jumlah elektronnya sama dengan 8, 18, atau 32. Atom-atom yang jumlah elektronnya sama dengan bilangan-bilangan tersebut sangat sukar terionisasi sehingga disebut unsure gas mulia.
Jumlah electron yang terlepas atau masuk tergantung pada jumlah electron pada kulit terluar dengan ketentuan sebagai berikut:
·      Jika jumlah electron terluar kurang dari 4 elektron maka atom ini cenderung melepaskan electron.
·      Jika jumlah electron terluar antara 4 dan 8 maka atom ini cenderung menerima electron, jumlah electron yang diterima atau dilepaskan membuat jumlah electron di kulit itu menjadi 8.
·      Jika jumlah electron pada kulit terluar sama dengan 4 maka atom ini dapat melaepas atau menerima electron, tergantung dengan unsure apa atom itu berinteraksi.
·      Jika jumlah electron pada kulit terluar sama dengan 8 maka atom itu sangat sukar melepas maupun menerima electron. Dengan kata lain atom tersebut stabil.


Secara umum, unsure logam lebih mudah melepaskan elektronnya dibanding unsure nonlogam. Ionisasi juga dapat terjadi pada zat elektrolit, seperti asam, basa, dan garam. Ada ion yang berupa partikel atom dan molekul.

Beberapa contoh kation dan anion dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
Kation
Nama
Anion
Nama
Na+
Ion natrium
Cl-
Ion klorida
Mg2+
Ion magnesium
O2-
Ion oksida
Al3+
Ion aluminium
S2-
Ion sulfide
H+
Ion hidrogen
I-
Ion iodide
K+
Ion kalium
CO32-
Ion karbonat
Kation (ion positif) dan anion (ion negatif) dapat bergabung membentuk senyawa ion yang disebut senyawa ionik. Senyawa ionik dapat menghantarkan listrik. Contoh yang paling sederhana adalah senyawa natrium klorida atau garam dapur yang terdiri dari ion Na+ dan ion Cl-. Ion Na+ dan ion Cl- akan tarik-menarik membentuk suatu senyawa NaCl (garam dapur) karena terdiri dari dua buah muatan listrik yang berlawanan. Untuk menguraikan senyawa NaCl ini menjadi unsur-unsur pembentuknya dapat dilakukan dengan cara mengalirkan arus listrik ke dalam lelehan natrium klorida (NaCl) sehingga NaCl ini akan terurai menjadi ion Na+ dan ion Cl-.
 

Berikut adalah video "What are Ions?"

  
        Semoga dapat bermanfaat....

Sebelum akan dibahas mengenai atom, berikut ini ada video, "Pernahkah kalian melihat atom?"



Pada 2500 tahun yang lalu, para ilmuan Yunani Kuno menyatakan bahwa materi terdiri dari bagian-bagian yang sangat kecil, disebut atom. Kata atom berasal dari kata atomos yang berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi. Pendapat ini dikembangkan oleh Democritus dan dapat bertahan lama sekali, walaupun para ilmuan pada zaman itu belum bisa menjelaskan peristiwa-peristiwa perubahan zat yang terjadi di alam.
Istilah atom pertama kali diajukan oleh Anaxagoras. Democritus hanya mengungkapkan bahwa atom sangat kecil sehingga tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Selanjutnya berkembanglah teori model atom oleh beberapa ahli, yaitu:
a.    J. Dalton
Menurut Dalton, atom berupa butiran-butiran yang sangat kecil yang digambarkan dalam bentuk bola kecil. Diameter bola atom untuk setiap unsure berbeda-beda. Bola atom paling kecil adalah atom hydrogen.
b.    J.J Thomson 
    Thomson memperbaiki kelemahan atom Dalton. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa  ada partikel bermuatan negative dalam atom yang disebut electron. Thomson mengusulkan model atom, seperti roti kismis atau kue onde-onde. Menurutnya, atom berbentuk bola pejal yang permukaannya dikelilingi electron dan partikel lain yang bermuatan positif sehingga atom bersifat netral.
c.    E. Rutherford
Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif (proton) dan electron yang bermuatan negative. Electron bergerak pada orbitnya masing-masing mengelilingi inti atom. Pada atom netral, jumlah electron sama dengan jumlah proton pada inti atom.
d.   Niels Bohr
 
Pendapat Bohr pada dasarnnya menyempurnakan teori atom Rutherford. Bohr menjelaskan bahwa electron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu dengan energi tertentu sehingga ketika ada electron yang melepaskan energy, electron akan berpindah ke lintasan/ kulit electron yang lebih dalam. Sebaliknya, jika ada electron yang menerima energy, electron tersebut akan berpindah ke lintasan/ kulit yang lebih luar.

Pertikel Dasar Penyusun Atom
Partikel penyusun atom diantaranya yaitu:
1.  Electron, yaitu partikel bermuatan negative. Biasa ditulis dengan symbol e dengan muatan -1 sehingga ditulis e-.
2.      Inti atom, yang terdiri dari proton dan neutron. Proton yaitu partikel bermuatan positif. Biasa ditulis dengan symbol p dengan harga +1. Sedangkan neutron adalah partikel yang tidak bermuatan listrik.

Orbit electron tidak terdapat pada satu bidang datar, tetapi berada dalam ruang. Banyaknya electron pada tiap kulit mempunyai jumlah maksimum, artinya jumlah electron pada tiap kulit tidak pernah melebihi jumlah tertentu. Jumlah maksimum electron pada suatu kulit dinyatakan dengan rumus 2n2, n adalah nomor kulit.
Kulit pertama merupaka kulit yang paling dekat dengan inti atom disebut kulit K, jumlah maksimum elektronnya= 2. 12 = 2 elektron. Kulit kedua disebut kulit L, maksimum elektronnya = 2. 22 = 8. Kulit ketiga yaitu kulit M, maksimum elektronnya = 2. 32 = 18. Kulit keempat N, maksimum elektronnya = 2. 42 = 32.
Jumlah maksimum electron pada kulit-kulit berikutnya (O,P,Q, dan R) adalah sama dengan angka-angka di atas dan maksimum 32 elektron. Jumlah electron pada kulit paling luar tidak pernah lebih dari 8, kecuali untuk jumlah 18 dan 32.
    Contoh:
    Kulit-kulit electron pada atom
Banyaknya electron pada kulit paling luar dan jumlah kulit electron menentukan sifat unsure. Electron bergerak mengelilingi inti atom sambil berputar pada sumbunya, seperti gerak planet-planet mengelilingi matahari. Gerakan tersebut disebut gerak spin.
Electron-elektron berputar pada sumbunya dan bergerak mengelilingi inti atom pada orbit elektronnya. Makin jauh kedudukan electron terhadap inti atom, makin cepat gerak berputarnya. Oleh karena itu, electron yang berada di kulit luar mempunyai energy lebih besar daripada energy pada kulit yang lebih dalam. Jadi energy electron pada kulit M lebih besar daripada energy electron pada kulit L (EM > EL).
Akibat pengaruh sesuatu, electron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit didekatnya. Perpindahan electron dari kulit dalam ke kulit luar desebut eksitasi.

 Nomor Massa dan Nomor Atom 
Massa atom suatu unsure merupakan massa relative unsure itu dibandingkan massa sebuah atom hydrogen. Banyaknya proton di dalam inti atom disebut nomor atom yang diberi lambang Z. Pada atom netral, banyaknya proton dalam inti sama dengan banyaknya electron sehingga nomor atom merupakan banyaknya electron yang beredar mengelilingi inti atom. Banyaknya proton dan neutron di dalam inti atom disebut nomor massa yang diberi lambang A. Jika lambang atom adalah X maka penulisan sebuah atom menjadi:  
         p        = proton, nilai p = e (elektron)
         n        = neutron
        A - Z  = n